
Pada tahun sekitar 1972, Bapak Petinggi H. Noor Ahmad Sidiq mendatangkan rombongan dari Cirebon (debus) Jawa Barat selama 3 bulan, karena berinteraksi selama 3 bulan dengan warga teluk wetan dan disitulah terjadi saling tukar pikiran dimana warga Desa Teluk Wetan belajar cara membuat anyaman rotan.
Pada tahun 1977 Era Orde Baru, ada 3 orang warga desa Teluk Wetan bernama Bapak Taskan, Supandi, dan Sutiman mengikuti pelatihan yang dibiayai oleh pemerintah ke Philipina. Sejak pulang dari Philipina oleh pemerintah mereka bertiga menyebarkan ilmu mereka untuk mengajarkan cara membuat anyaman rotan kepada warga desa Teluk Wetan.

Maka sejak itulah Desa Teluk Wetan menjadi sentra kerajinan anyaman rotan terbesar kedua di Jawa Tengah setelah Terangsan, Surakarta

0 komentar:
Posting Komentar